| Pernahkah anda mengalami kondisi “ketindihan” ketika tidur?   Pernahkah anda tidur, kemudian anda merasa terjaga dari tidur, namun tidak   memiliki kemampuan dan kekuatan untuk bergerak? Itulah yang disebut dengan   “Ketindihan” (menurut kebanyakan orang). Bagi para ahli kedokteran dan   psikologi, kejadian atau peristiwa ini mereka sebut dengan “Sleep Paralysis“. APAKAH SLEEP PARALYSIS ITU?
 
    Menurut medis, sleep paralysis alias tidur lumpuh adalah keadaan yang dialami   seseorang ketika akan tidur atau bangun tidur kemudian merasa sesak napas   seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak. Gejala   yang awam dirasakan oleh orang yang pernah mengalaminya adalah terbangun dari   tidur, tapi sulit bergerak ataupun berteriak. Rasanya ada yang menindih   tubuh, tapi tidak bisa berbuat sesuatu untuk minta tolong. 
Biasanya, akan ada   sedikit rasa dingin menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh. Untuk bisa   bangun, satu-satunya cara adalah menggerakkan ujung kaki, ujung tangan atau   kepala sekencang-kencangnya hingga seluruh tubuh bisa digerakkan kembali.   Keadaan ini dialami hampir setiap orang baik pria maupun wanita. Usia   rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur sleep paralysis ini   adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa   berlangsung hanya dalam hitungan detik hingga hitungan menit.
 Hal yang menarik dari mitos ketindihan ini adalah saat ketindihan seseorang   sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di   sekitar tempat tidur. Tak heran kemudian fenomena ketindihan ini pun sering   dikait-kaitkan dengan hal-hal mistis. Secara singkat, sleep paralysis adalah   kelumpuhan sementara yang terjadi sesaat sebelum atau sesudah tidur.   Kelumpuhan ini hanya berlangsung beberapa saat, dan bisa segera hilang jika   seseorang memanggil nama kita dengan perlahan. Di dunia Barat, fenomena   ketindihan ini sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk   bayangan atau halusinasi yang muncul. Sementara di beberapa lukisan abad   pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki dada   seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernapas [dapat dilihat pada   gambar di atas]
 
 “Sleep Paralysis” secara umum memiliki gejala-gejala sebagai berikut :
 1. Ketidakmampuan menggerakkan tubuh dan otot saat tidur atau terjaga dari   tidur.
 2. Kadangkala disertai halusinasi dan kejadian seperti mimpi.
 3. Kadangkala terjadi beberapa kali atau berulangkali dalam satu periode   tidur
 APAKAH PENYEBAB SLEEP PARALYSIS?
 
 Penyebabnya cukup banyak. Terkadang otak manusia melakukan kesalahan ini   tanpa sebab, sehingga orang-orang sehat pun bisa mengalami kondisi ini.   Trauma juga bisa menyebabkan sleep paralysis. Orang-orang Kamboja yang   menjadi pengungsi karena perang, tercatat sering mengalami sleep paralysis.   Bahkan bisa tiga kali dalam seminggu. “Hantu-hantu” yang mereka lihat juga   cukup beragam, dari tengkorak yang mencekik leher, sampai anggota keluarga   yang sudah meninggal. Orang-orang yang memiliki gangguan kecemasan, seperti   social anxiety juga lebih sering terkena sleep paralysis beserta   halusinasi-halusinasinya. Begitu pula orang-orang yang percaya pada tahayul,   perklenikan, dan dunia mistis lainnya.
 Kurang tidur atau tidur yang tidak teratur juga merupakan salah satu penyebab   seseorang mengalami kondisi sleep paralysis. Menurut seorang peneliti dari   Universitas Waterloo, Kanada, Al Cheyne, sleep paralysis adalah sejenis   halusinasi karena adanya malfungsi tidur yang terjadi di tahap rapid eye   movement atau REM. Untuk diketahui bersama, berdasarkan gelombang otak, tidur   dapat dibagi dalam 4 tahapan yaitu tahap tidur paling ringan (kita masih   setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap   REM. Ketika kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak   tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat   hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke tahap   REM. Dan ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum,   ketika itulah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh   tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang   sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi. Selain itu, sleep paralysis   juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul   stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh.   Misalnya, anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki   pola tidur yang tidak teratur, atau sedang dalam masa-masa begadang menyelesaikan   tugas kuliah yang banyak. Maka kondisi ini pun pasti dialami jika faktor   pemicunya seperti itu.
 
 APAKAH SLEEP PARALYSIS BERBAHAYA?!
 
 Sleep paralysis memang kadang merupakan pengalaman yang sangat menakutkan.   Tetapi, sebenarnya fenomena ini tidaklah berbahaya. Ketindihan awalnya   seringkali dihubungkan dengan ”narcolepsy”, yakni kondisi neurologik dimana   seseorang tidak mampu mengontrol tubuhnya saat tidur dan kadangkala bergerak   dengan sendirinya. Akan tetapi kemudian muncul klaim bahwa ketindihan (Sleep   Paralysis) juga terjadi pada orang yang tidak memiliki kasus ”narcolepsy”.   Walaupun sebagian orang merasa khawatir dan takut saat kejadian, namun   menurut para ahli hal ini tidaklah membahayakan.
 Penelitian Stanford menunjukkan bahwa :
 1. Beberapa orang yang memiilki kebiasaan tidur tidak teratur seringkali   mengalami ”Sleep Paralysis”.
 2. Sebuah study menunjukkan bahwa 35% orang yang biasa mengalami ”Sleep   Paralysis” juga kadangkala mengalami kepanikan saat bangun tidur atau terjaga   baik akibat mimpi ataupun kebisingan.
 3. 16% orang yang biasa mengalami ”Sleep Paralysis” juga terbukti mudah   panik. (walaupun presentasenya tidak cukup kuat untuk dihubungkan)
 
 Bagaimana mencegah Sleep Paralysis?!
 
 Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep   paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak   tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau   depresi. Jika anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat   catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Hal ini akan membantu   anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicunya. Bila   tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat. Kurang   tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis,   kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan   tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam. Perlu   diketahui juga, sleep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam   posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam   keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah   posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini. Nah, jika   tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau   laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan   menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan   yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke   dokter.    Adapun pencegahan secara umum dapat dimulai dengan mengatur pola tidur yang   sehat, antara lain :
 1. Tidur yang cukup, tidak berlebihan dan kekurangan.
 2. Hindari tidur di waktu pagi dan sore.
 3. Olahraga teratur (hindari waktu olahraga yang berdekatan dengan waktu   tidur)
 4. Kurangi stress
 5. Tidur dengan waktu yang teratur
 
 | 
waah info yang bermanfaat sekali. sedikit curhat ni, hehe. dulu aku juga pernah ngerasa "ketindihan" aku pikir hantu mangkanya sampe ga berani tidur sendiri...hehe
BalasHapussalam kenal. blogwalking :)
Terimakasih .
BalasHapussama aku juga sering ketindihan n prnh jg smpe melihat bayangan aneh n suara aneh jg , tp trnyta itu cma halusinasi belaka aja koq ..hehe
oke salam kenal jg. blogstrawberry :)