1. PENGERTIAN
ETIKA
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat,
bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system
yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan
tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun,
tata krama, protokoler dan lain-lain.
Maksud pedoman pergaulan tidak lain
untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agara mereka senang,
tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar
perbuatannya yang tengah di jalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku
dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari
tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.
Dalam bermasyarakat kita perlu etika
dalam bersosialisasi dilingkungan masyarakat, kenapa? Jangan sampai kita
dianggap sebagai orang tidak memeliki etika yang bisa menyebabkan kita akan
dijauhkan oleh lingkungan kita tinggal. Etika yang berlaku dilikungan
masyarakat, misalnya ketemu tetangga dekat rumah kita harus sapa atau memberi
senyuman, kalo berbicara harus sopan, hati-hati dalam bersikap dan saling
menghormati apabila dilingkungan tersebut sedang melakukan ibadah dan
pengajian. Dalam organisasi, kantor, lingkungan sekolah atau kampus pun juga sama tidak berbeda jauh dengan
lingkungan masyarakat misalnya mendengar pendapat teman kita dahulu dan jangan
memotong pendapat teman kita yang belum selesai mengutarakan pendapatnya, tidak
mengobrol sendiri saat meeting, sopan santun dalam bersikap dan ucapan dan
saling menghormati dan menghargai sesama anggota. Kalo bertemu teman, atasan,
guru atau dosen harus menyapa dan sebagainya. Dalam menggunakan teknologi pun,
kita pun harus tau etika dalam menggunakan teknologi. Misalnya etika dalam
menggunakan teknologi, Menggunakan komputer untuk kegiatan yang bermanfaat bagi
bagi negara, lingkungan dan diri sendiri. Jangan sampai digunakan untuk
tindakkan kejahatan. Setiap kita mempunyai profesi yang berbeda dalam profesi
juga kita harus mempunyai etika dalam profesi misalanya, memiliki wawasan
kependidikan, psikologi, budaya peserta
didik dan lingkungan. Mampu melaksanakan praktik bimbingan dan konseling secara
profesional. Mampu memecahkan berbagai persoalan yang menyangkut bimbingan
konseling. Mampu mengembangkan dan mempraktekkan kerja sama dalam bidangnya
dengan pihak terkait. Memiliki wawasan psiko-sosial kependidikan dan kemampuan
memberdayakan warga belajar dalam konteks lingkungannya.