Selasa, 13 Desember 2011

Nasib TKW Indonesia di Negeri Jiran

TEMA : Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat


    Masih inget sama Nirmala Bonat? TKW Indonesia asal Nusa Tenggara Barat yang kerja di Malaysia? 

  Agustus 2007, berita tentang Nirmala heboh. Sumpah ya, saya  ngelihatnya sampai lemes, luka-luka itu kalo kata Afgan, "terlalu sadis caramu...". Cuma sekedar untuk ngingetin, kali aja lupa gitu, si Nirmala ini disiksa oleh majikannya dengan disetrika dibagian depan dan belakang tubuhnya, disiram air panas.

Penyiksaan Nirmala Bonat












     Sekarang ada lagi, kasus Siti Hajar, TKW asal Indonesia, yang disiksa dan dianiaya sama majikannya di Malaysia (lagi). entah karena memang namanya yang ada kata "Hajar" nya atau gimana, tapi si Siti Rumaisya eh maksud saya Siti Hajar ini beneran dihajar habis-habisan sama majiakannya. Si Siti Hajar ini disiram iar panas, digunting pahanya. DIGUNTING! Gila ye, anda kira apaan digunting? Sdah begitu tidak digaji pula! Seharusnya Siti Hajar digaji kurang lebih 50 juta IDR atas kerjanya selama 34 bulan. Digaji enggak, disiksa iya. Dan kasus TKW Indonesia bekerja di Malaysia SERING banget disiksa! Ada apa ya? Aneh deh. Punya kelainan mental apa ya? Perlu diperiksa kayaknya.

Saya punya usul!
  1. Setiap TKW yang mau kerja di Indonesia, minimal harus dibekali ilmu bela diri, entah itu pencak silat, karate, tae kwon do, judo, aikido, tinju, kick boxing, gulat, merpati putih, atau mungkin kungfu. Jadi saat mereka mau disiksa, minimal mereka bisa membela dirinya agar tidak pulang dengan sia-sia, bonyok, tanpa gaji, mending pulang lagi, kalo mati?
  2. (Ini agak bermodal dan ribet sih) Setiap TKW diberikan pakaian anti-air panas/keras, pake topi yang tahan pukul dan air panas/keras, dan juga protektor lainnya. Namun mungkin dengan ini, kinerja  TKW kurang maksimal., karena kalo lagi kerja jadi agak ribet juga ya.
  3. TKW diberikan raket nyamuk yang bisa nyetrum! Jadi kalo majikan macem-macem, sabet aja pake raketnya! Lumayan, itung-itung pertolongan pertama. Saat sang majikan merasa sakit, lalu segara cari telepon, telepon ke polisi atau teriak aja yang kenceng, minta tolong pake Bahasa Malaysia, pake Bahasa Inggris, Mandarin, Arab, atau hewan (kalo si TKW berkemampuan dibahasa ini).

Contoh korban lainnya:
·         Rumiati, TKW asal Banyumas, yang baru dua bulan bekerja disana, disiksa oleh majikannya di Malaysia, sering dicambuk rotan dipunggung,  paha, kaki, dipukul di dada dan kepala (kapanlagi.com).
·      Radisem, TKW asal Cilacap, disiksa majikannya di Malaysia, dan dipulangkankembali ke Indonesia dengan keadaan lumpuh. Keluarga majikannya menyiksanya dengan bergiliran, memukulkan kayu pada kaki, pinggang, serta sempat mengenai kepala, dan hampir mencekik lehernya (fmn-indonesia.com)
·         Eka Apri Setyowati, TKW Indonesia yang bekerja di Malaysia, diperkosa oleh majikannya, dimasuki cabe pedas dan wortel ke dalam kemaluannya (eewhh) (mail-archive.com)
·         Maryati, TKW asal Palembang, dipukuli oleh majikannya, menyebabkan memar disekujur tubuhnya, dipukuli dengan rotan, dan juga Maryati mengaku tidak diperlakukan manusiawi oleh majikannya (surabaya.detik.com)
·         Hani Hanifah, TKW asal Kp. Karangmalang, ia disiksa majikannya di Malaysia hingga hilang ingatan, tulang punggung patah dan tubuhnya lumpuh (malingsia.com)
    Tolong, jangan ada lagi kasus seperti ini, walaupun  tidak  bisa dipungkiri, pasti akan ada lagi si korban berikutnya, tapi setidaknya bisa kita prevent kan? Pertimbangkanlah usul-usul saya di atas, mungkin dapat membantu nasib TKW Indonesia dari penyiksaan

*sumber : http://vjosch.blogspot.com dengan sedikit perubahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar