3.1. Pertumbuhan individu
a. Pengertian Individu
Individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi : raga, rasa, rasio, dan rukun.
1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama .
2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan .
3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera .
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat
b. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materiil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan.
Sebagai makhluk hidup manusia memiki sifat untuk tumbuh seperti makhluk hidup lainnya. Pertumbuhan yang di alami manusia dapat di bagi menjadi dua :
Sebagai makhluk hidup manusia memiki sifat untuk tumbuh seperti makhluk hidup lainnya. Pertumbuhan yang di alami manusia dapat di bagi menjadi dua :
1. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan ini menyangkut perkembangan yang dapat dilihat oleh mata, seperti tubuh yang menjadi tinggi, rambut yang menjadi panjang, dan pertumbuhan tubuh yang lainnya.
2.Pertumbuhan Psikis
Sedangankan pertumbuhan ini menyangkut perkembangan sifat manusia, intelektual manusia, atau yang lebih dikenal dengan pendewasaan.
Namun perkembangan setiap manusia tidaklah sama persis, bahkan untuk saudara kembar identik yang dibesarkan bersama-sama sekalipun memiliki perbedaan pertumbuhan, terutama di pertumbuhan psikis. Dalam hal ini saya lebih banyak membahas tentang pertumbuhan psikis.
Lalu kenapa pertumbuhan psikis manusia berbeda-beda? Dalam ilmu Sosiologi hal ini disebabkan karena beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan manusia yaitu :
1. Pendirian Nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir.
2. Pendirian Empiristik dan environmentalistik
Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
3. Pendirian konvergensi dan interaksionisme
Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
( Referensi : Harwantiyoko, Neltje F. Katuuk, MKDU Ilmu Sosial Dasar, Gunadarma, Jakarta, 1997 )
Jadi dapat diambil kesimpulan dari penjelasan di atas bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan manusia, yaitu Faktor Dasar (Faktor gen) dan Faktor Linkungan. Namun faktor mana yang lebih besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan manusia?
Jika kita perhatikan pertumbuhan manusia pada umumnya, jika seorang manusia(anak) lebih banyak menghabiskan waktunya bersama dengan keluarga / ayah-ibu kandungnya maka pertumbuhan psikis-nya lebih mirip dengan orang tuanya. Hal ini wajar karena faktor gen yang dimiliki manusia itu sama dengan faktor linkungannya (keluarga).
Tapi jika seorang manusia(anak) lebih banyak menghabiskan waktunya bersama dengan sosial atau manusia yang bukan keluarga / ayah-ibu kandung maka manusia tersebut cenderung mengikuti lingkungannya.
Dari 2 fakta diatas maka, menurut saya faktor lingkungan memiliki lebih besar pengaruhnya dalam pertumbuhan manusia dibandingkan dengan faktor dalam (gen).
3.2. Individu, keluarga dan masyarakat
d. Fungsi Keluarga
ada lima fungsi keluarga menurut Effendi (1998), yaitu:
1. Fungsi biologis
a.) untuk meneruskan keturunan
b.) memelihara dan membesarkan anak
c.) memenuhi kebutuhan gizi anak
d.) memelihara dan merawat anggota keluarga.
2. Fungsi Psikologis
a.) memberikan kasih sayang dan rasa aman
b.) memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c.) membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d.) memberikan identitas keluarga.
3. Fungsi Sosialisasi
a.) membina sosialisi kepada anak
b.) membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c.) meneruskan nilai-nilai budaya.
4. Fungsi Ekonomi
a.) mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b.) mengatur penggunaan kondisi penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c.) menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dimasa yang akan datang. contoh : pendidikan anak-anak, jaminan hari tua,dsb.
5. Fungsi Pendidikan
a.) menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
b.) mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
e. Pengertian Masyarakat
menurut para ahli :
Patembayan yakni bentuk tertentu kelompok social berdasarkan rasional. Definisi lainnya adalah masyarakat yang hubungan antara anggota yang satu dengan lainnya bersifat lugas dan mempunyai tujuan yang sama untuk mendapat keuntungan material.
e. Pengertian Masyarakat
menurut para ahli :
- Koentjaraningrat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
- Selo Soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
- Paul B. Horton & C. Hunt
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
- J.L Gillin dan J.P Gillin
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama.
- Ralph Linton
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri sendiri dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.
- Anne Ahira
Masyarakat merupakan sekelompok orang yang membentuk suatu sistem yang semi tertutup ataupun semi terbuka, yang mana interaksi sebagian besar adalah antara perorangan yang berada di dalam kelompok masyarakat tersebut.
- Emile Durkheim
Masyarakat adalah suatu sisitem yang dibentuk dari hubungan antar anggota sehingga menampilkan suatu realitas tertentu yang mempunyai ciri-cirinya sendiri.
- Karl Marx
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
- M.J Herskovits
Masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasi dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
- Mac Iver dan Page
Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah laku serta kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah disebut masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu berubah.
f. Golongan Masyarakat
Golongan Masyarakat Masyarakat terbagi menjadi 2 golongan :
a. Masyarakat Paguyuban
Paguyuban adalah sistem hubungan masyarakat yang bukan berdasarkan motif ekonomi. Rukun tetangga, rukun warga, perkumpulan ibu-ibu senam aerobik tingkat RW, klub badminton bapak-bapak, kegiatan karang taruna.
Atau mengambil contoh ekstrim: perkumpulan pemuda penggemar vodka dan bir di malam hari, adalah contoh dari paguyuban.
b. Masyarakat Patembayan
Golongan Masyarakat Masyarakat terbagi menjadi 2 golongan :
a. Masyarakat Paguyuban
Paguyuban adalah sistem hubungan masyarakat yang bukan berdasarkan motif ekonomi. Rukun tetangga, rukun warga, perkumpulan ibu-ibu senam aerobik tingkat RW, klub badminton bapak-bapak, kegiatan karang taruna.
Atau mengambil contoh ekstrim: perkumpulan pemuda penggemar vodka dan bir di malam hari, adalah contoh dari paguyuban.
b. Masyarakat Patembayan
Patembayan yakni bentuk tertentu kelompok social berdasarkan rasional. Definisi lainnya adalah masyarakat yang hubungan antara anggota yang satu dengan lainnya bersifat lugas dan mempunyai tujuan yang sama untuk mendapat keuntungan material.
g. Perbedaan kelompok masyarakat non industri dengan masyarakat industri
- Masyarakat non industri
–Terbagi menjadi dua kelompok :
•a. @ Kelompok Primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Biasa disebut juga dengan kelompok “face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.
Masyarakat industri
Masyarakat yang pembagian kerjanya bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contohnya : tukang sepeda, tukang sandal, tukang bubur, dsb.
3.2. Hubungan antara Individu keluarga dan masyarakat
1. $ Makna Individu
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya. para ahli Psikologi modern menegaskan bahwa manusia itu merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang kegiatannya berbagai keseluruhan, sebagai kesatuan. Kegiatan manusia sehari-hari merupakan kegiatan keseluruhan jiwa raganya. Bukan hanya kegiatan alat-alat tubuh saja, atau bukan hanya aktivitas dari kemampuan-kemampuan jiwa satu persatu terlepas daripada yang lain. contoh : Manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata, telinga, tangan, kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat mengagumi dan merasakan suatu keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan, rasa estetis dalam individunya. satu keindahan ia kagumi dan ia nikmati melalui indera mata dan indera perasaan yang berbaut menjadi satu kesatuan. melainkan juga seluruh minat, dan perhatian yang kita curahkan kepada objek yang
kita amati itu. Minat dan perhatian ini sangat dipengaruhi oleh niat dan kebutuhan kita pada waktu itu. Dalam pengamatan suatu objek disebut keseluruhan jiwa raga kita terlibat dalam proses pengamatan itu, dan tidak hanya indera mata saja.
$ Makna Keluarga
Keluarga adalah orang yang teramat dekat, tempat kita saling berbagi, tempat kita saling memberi tempat kita berkorban, tempat kita menumpahkan fitrah kita sebagai manusia.
Keluarga, tempat kita kembali, memperkuat ruhiyah kita, memperkuat tarbiyah, memperkuat ukhwah. Keluarga adalah kelompok primer yang sangat penting dalam masyarakat.keluarga adalah sebuah grup yang terbentuk dari laki laki dan wanita. Jadi, keluarga bentuk yang murni merupakan kesatuan sosial ini mempunyai sifat sifat sosial yang sama.
3. $ Makna Masyarakat
Makna masyarakat seperti halnya dengan definisi sosiologi yang banyak jumlahnya kita dapati pula definisi tentang masyarakat yang tidak sedikit. masyarakat bukanlah kelompok yang berkumpul secara mekanis akan tetapi berkumpul secara sistemik. Manusia yang satu dengan yang lain saling memberi, manusia dengan lingkungannya selain menerima dan saling memberi. Konsep ini dipengaruhi oleh konsep pandangan ekologis terhadap satwa sekalian alam.# hubungan antara Individu, keluarga, dan masyrakat
Jadi di lingkungan masyarakat suatu proses individu untuk pah yang sudah pernah ia pelajari dari
keluarganya dan proses untuk dapat menjadi lebih baik sikap dan tingkah laku dari individunya.
Menghubungkan sikap dan tingkah laku dan perbuatannyadengan individu yang lainnya.Sehingga terbentuklah
masyarakat yang mempunyai interaksi dan komunikasi yang baik.
3.2. Urbanisasi
1. Pengertian urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
2. Proses terjadinya urbanisasi
Proses terjadinya urbanisasi disebabkan karena adanya 2 faktor yaitu :
A. Faktor Penarik
1. Kehidupan kota yang lebih modern
2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
B B. Faktor Pendorong
1. Lahan pertanian semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
Adapun keuntungan dari urbanisasi , antara lain :
Memoderenisasikan warga desa, Menambah pengetahuan warga desa, Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah, dan Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar