Rabu, 11 April 2012

Manusia dan Cinta Kasih

    Manusia adalah makhluk sosial yang sangat erat dengan cinta kasih . kata cinta pengertiannya sama dengan kasih sayang, sehingga jika seseorang mencintai orang lain berarti orang tersebut mempunyai perasaan kasih sayang atau suka terhadap orang tersebut. cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Didalam kehidupan manusia sehari-hari , cinta akan terlihat dalam berbagai bentuk, mulai dari seseorang yang mencintai dirinya, istrinya, anak-anakny, hartanya, dan Tuhannya. bentuk cinta ini melekat pada diri manusia yang dalam potensi maupun frekuensinya dapat berubah-ubah msesui dengan situasi dan kondisi yang mempengaruhinya.

disaat belum berkeluarga, seseorang akan lebih kuat cintanya kepada kedua orang tuanya namun setelahberkeluarga cintanya akan terlihat menjadi terbagi dua untuk istri dan anaknya.
begitupun dengan cinta orang tua terhadap anaknya sangat kuat meskipun perangai anak itu tidk memuaskan orang tua. cinta  tidak mudah dijelaskan dan diilustrasikan dengan kata-kata. cinta dapat dilukiskan dengan memberi, bukan meminta, sebagai dorongan mulia untuk menyatakan eksistensi dirinya atau aktualisasi dirinya kepada orang lain. sebagai manifestasi perasaan cinta , manusia memiliki bayak lambang yang menjelaskan tentang cinta. lambanya dapat berupa  bau bunga, warna, atau cium tangan. seperti yang dikatakan oleh filsuf Islam, Al-kindi: " Jika bau bunga sedap malam dicampur dengan bau mawar, akan lahir bau baru yang bisa membangkitkan perasaan cinta dan bangga".

adapun berbagai bentuk cinta dapat diuraikan sebgai berikut:

  • Cinta Diri

        Manusia secara ilmiah mencintai dirinya sendiri. begitupun juga manusia membenci segala sesuatu yang dapat menghalangi hidupnya atau yang menghambat aktualisasi dirinya. manusi membenci segala sesuatu yang dapat mendatangkan penderitaan, rasa sakit, dan marabahaya, dan sebagainya.
cinta diri sangat erat hubungannya dengan menjaga diri. manusia menuntut  segala sesuatu yang dapat bermanfaat dan berguna bagi dirinya. gejala yang menunjukan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri yaitu  kecintaannya yang luar biasa terhadap harta benda (materi).
kecintaan terhadap diri sendiri dapat dibuktikan jika si tertimpa malapetaka atau kesulitan, manusia akan berkeluh kesah.

  • Cinta Kepada Sesama Manusia
        Cinta kepada sesama manusia banyak dilukiskan dan dicontohkan oleh seorang pembawa kebenaran (nabi) atau kelompok orang. cinta kepada manusia merupakan watak manusia itu sendiri. manusia biasanya akan mudah membenci atau memperhatikan orang lain apabila mendapat kesenangan sendiri. namun, ada juga seseorang yang betul-betul mendahulukan kepentingan orang lain dibandingkan dengan kepentingan sendiri.
motivasi seseorang mencintai sesama manusia, menurut persepsi sosiologis, disebabkan karena manusia tidak dapat hidup sendirian karena manusia sebagai makhluk sosial. seseorang individu memiliki kelbihan dan kekurangan yang berbeda-beda dan tersendiri dan juga memiliki  perbedaan warna kulit, ras, etnis, atau perbedaan fisik.
menurut persepsi agama Islam , mencintai sesama manusia itu merupakan kewajiban. bahkan dalam batas suatu kepercayaan, sesama manusia dianggap masih saudara (saudara seiman). dalam pepatah sering dikatakan " Kalau tak kenal maka tak sayang" yang berarti makna dari kata kenal disini untuk dilanjutkan dengan saling menyayangi atau saling mencintai diantara sesama manusia.
  • Adil dan belas kasih (Cinta)
       Sering orang berpendapat bahwa belas kasih atau cinta itu diatas keadilan. maksudnya adalah bahwa perilaku yang digerakkan atau dimotivasi oleh belas kasih itu lebih utama daripada pekerjaan yang digerakkan (dimotivasi) oleh rasa keadilan. pendapat tersebut dalam kenyataannya dapat benar dan dapat pula salah. suatu saat dapat saja belas kasih (cinta) tuntutannya adalah keadilan.
salah satu contoh peristiwa : seorang pencuri tertangkap sedang melakukan pencurian, lalu dia meminta maaaf kepada orang banyak agar diberi belas kasih, tidak dibawa kekantor polisi. peristiwa ini dikatakan "belas kasih diatas keadilan", padahal hukuman kepada pencuri itu adalah hak warga masyarakat.
  • Pertemuan dan Cinta
         Gabriel Marcel, seorang filsuf kelahiran Paris (1889-1973), mengemukakan hakikat pertemuan atau kehadiran dan cinta.
pertemuan antara dua orang dapat membangkitkan rasa cinta. dalam pertemuan terjadi saling membuka hati, saling menyerahkan diri, saling terbuka, dan jujur.  hubungan "Aku" dengan "Kamu" adalah hubungan dinamis, berkembang, yang dimulai kepercayaan, persahabatan dan percintaan.
hubungan antara dua orang memuncak dalam hubungan cinta. asal mula hubungan cinta itu adalah Anugerah Tuhan. syarat cinta adalah kerendahan hati dan kesediaan pada orang yang memanggil. cinta tidak dapat dinilai objektif. dalam cinta timbul kumunikasi, kebersamaan yang sungguh-sungguh komunikatif, "mencintai". namun suatu saat cinta dapat putus secara tiba-tiba atau mendadak karena adanya pengkhianatan terhadap bagian dalam cinta.

  •  Rasa Kasihan, cinta, dan Persahabatan 
      Tak ada seorangpun yang mau hidup tanpa adanya sahabat. persahabatan dijalin dalam bentuk pengalaman, mungkin karena kesaman tujuan, profesi, dan sebagainya.persahabatanpun dapat terjalin  karena berada dalam situasi yang sama dalam hubungan sosial, pandangan hidup yang sama atau jalan pikiran yang sama dalam menghadapi suatu kehidupan.. persahabatan dapat renggang apabila adanya perbedaan dalam berbagai segi(segi yang merintis persahabatan). bahkan dapat ditimbulkannya konflik jika perbedaan segi-segi tersebut sangat tajam.
            Rasa kasihan adalah seperti emosi, memiliki kekuatan untuk mendorong kita. perasaan kasihan secara harfiah berarti "merasa dengan". maksud disini adalah perasaan-perasaan sosial yang paling mendasar dan merupakan perekat emosional yang menghimpun masyarakat dan akhirnya seluruh kemanusiann bersama-sama.
             Cinta "romantis" adalah emosi yang terbatas pada seseorang dan hanya pada satu orang. misalnya, dalam lembaga perkawinan. Dalam Islam dikatakan:
" sesungguhnya seluruh orang mukmin itu bersaudara" (QS. 49: 10).
didalam ajaran Islam, mengasihi dan mencintai lebih ditekankan dalam konteks theologi, dan gambaran mengasihani dan mencintainya dengan gambaran " saudara" (pertalian keluarga) meskipun dalam praktek ditujukan kepada orang yang tidak ada pertalian darah.
       
Sumber: M. Munandar Soelaeman. 2001. Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar. Bandung: PT Refika Aditama.  dengan sedikit perubahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar